PEMERIKSAAN MAKROSKOPIS CAIRAN EXUDAT DAN TES RIVALTA

Hari/Tanggal               : Kamis/01 Des 2011
Judul                           : Pemeriksaan Makroskopis Cairan Exudat dan tes Rivalta
Tujuan                         : Untuk mengetahui keadaan makroskopis cairan Exudat dan melihat protein pada tes Rivalta.
Metode                        : Tabung Neissler
Prinsip                         : Seromucin yang terdapat dalam exudat dan tidak terdapat dalam transudat akan bereaksi dengan asam asetat encer membentuk kekeruhan yang nyata.
Alat dan Bahan           : 1. Tabung Silinder/Neissler              
                                      2.  Pipet tetes
                                      3. Rak tabung Neissler
                                      4. Aquadest
                                      5. Asam asetat glacial
Sampel                          : Cairan Exudat
Cara Kerja                    :
1. disiapkan tabung silinder (neissler, dimasukka 100ml aquadest
2. ditambahkan 1 tetes asm asetat glassial
3. kemudian dikocok (dicampur homogen, jangan sampai berbusa dan berbuih).
4. Kemudian diambil sampel, ditetskan 2 tetes sampel kedalam larutan, tetesan tertinggi 1 cm dari permukaan larutan.
5. apabila terjadi kekeruhan seperti kabut awan yang berwarna putih maka protein positif (+)
Pengamatan           :
1.      Makroskois :1. Volume: 1,0 ml
                            2. Warna : kuning
                            3. Kejernihan : keruh.
                            4. Bau : amis
                            5. Bj : 1,040
2. Tes Rivalta : Protein positif (+) à adanya kabut awan.
Pembahasan :
           Exudat ialah cairan dan sel yang keluar dari kapiler dan masuk kedalam jaringan pada waktu radang. Bila cairan exudat menyerupai serum darah dan hanya sedikit mengandung fibrin dan sel, maka exudat bersifat cair sekali dan dinamai exudat bening atau jernih.
           Ciri-ciri exudat spesifik : keruh (mungkin berkeping-keping, purulent, mengnadung darah, chyloid, dan sebagainya), lebih kental, warna bermacam-macam, berat jenis lebbih dari 1018, sering ada bekuan (oleh fibrinogen), kadar protein lebih dari 4,0 gr/dl, kadar glukosa juh kurang dari kadar dalam plasma darah, mengandung banyak sel dan sering ada bakteri.
            Fungsi dari transudat dan exudat adalah sebagai rspon tubuh terhadap adanya gangguan sirkulasi dengan kongesti dan oedema (transudat), serta adanya inflamasi akibat infeksi bakteri (exudat). Transudat terjadi sebagai akibat proses bukan radang oleh gangguan kesetimbangan cairan tubuh (tekanan osmosis koloid), stasis dalam kapiler, sedangkan exudat bertahan dengan salah satu proses peradangan.
Kesimpulan :
           Cairan yang digunakan sebagai sampel praktikum adalah cairan exudat dan mengandung protein. 

Seja o primeiro a comentar

Posting Komentar

free counters PageRank Checker

Pengikut

About the Author

My Photo
Maura Maulina
Hai, saya penulis Aceh Laboratorium!. Saya seorang Mahasiswi dari sebuah perguruan tinggi di Banda Aceh, Indonesia dan juga seorang blogger paruh waktu dan menyukai blogging, desain blog, Artikel Kesehatan, & Laboratorium penuh gairah. Anda bisa melihat saya di FacebookFacebook

  ©Kumpulan Artikel Kesehatan | Berita Unik & Menarik - Todos os direitos reservados.

Template by Dicas Blogger | Topo