Pemeriksaan bilirubin pada urine
Tujuan : untuk mengetahui ada atau tidaknya bilirubin dalam urine
Prinsip : bilirubin dioksidasi dengan iodium 1% membentuk cincin berwarna hijau
Metode : rosin
Alat :
1. Tabung reaksi
2. Rak tabung
3. Pipet tetes
4. Pipet ukur
5. Handuk
6. Tissue
Reagen :
1. Iodium 1%
Sampel :
2. Urine
Cara kerja :
1. urine dimasukkan kedalam tabung reaksi ±5 ml
2. lalu ditambahkan iodium 1% dari dinding tabung dengan memringkan tabung
3. kemudian diamati yang terjadi , apabila terbentuk nya cincin berwarna hijau
4. maka bilirubin didalam urine positif (+)
Penilaian Hasil :
• (-) negatif yaitu tidak terjadi cincin warna hiaju atau tidak ada perubahan
• (+) positif yaitu terjadi perubahan cincin warna hijau makin lama makin jelas
Pembahasan :
Pemeriksaan bilirubin dalam urin berdasarkan reaksi antara garam diazonium dengan bilirubin dalam suasana asam, yang menimbulkan warna biru atau ungu tua. Garam diazonium terdiri dari p-nitrobenzene diazonium dan p-toluene sulfonate, sedangkan asam yang dipakai adalah asam sulfo salisilat.
Adanya bilirubin 0,05-1 mg/dl urin akan memberikan basil positif dan keadaan ini menunjukkan kelainan hati atau saluran empedu. Hasil positif palsu dapat terjadi bila dalam urin terdapat mefenamic acid, chlorpromazine dengan kadar yang tinggi sedangkan negatif palsu dapat terjadi bila urin mengandung metabolit pyridium atau serenium.
Bilirubin secara normal harusnya negatif / tidak ditemukan dalam urin, maksimal 0,3434 μmol/L. Bilirubin yang dapat dijumpai dalam urine adalah bilirubin direk (terkonjugasi), karena tidak terkait dengan albumin, sehingga mudah d ifiltrasi oleh glomerulus dan diekskresikan ke dalam urine bila kadar dalam darah meningkat. Bilirubinuria dapat disebabkan oleh: Penyakit hepar (sirosis, hepatitis alkoholik), termasuk efek hepatotoksisitas. Pada praktikum ini, didalam urin saya tidak ditemukan adanya bilirubin, ini menunjukan bahwa substansi dalam urin saya masih normal.
Seja o primeiro a comentar
Posting Komentar