Pemeriksaan Glukosa dalam Urine
Tujuan : untuk mengetahui da atau tidaknya glukosa dalam urine
Prinsip : ion cupri direduksikan menjadi kupro oksida yang berwarna kuning hingga merah bata
Alat :
1. Tabung reaksi
2. Rak tabung
3. Pipet tetes
4. Pipet ukur
5. Bunsen
6. Spirtus
7. Korek
8. Handuk good morning
9. Tissue
Reagen :
1. Bennedick
2. Urine
Cara kerja :

2. Dmasukkan 2,5 ml bennedick kedalam tabung reaksi , kemudian
3. Ditambahkan 3-4 tetes urine kedalam tabung reaksi tersebut, lalu
4. Dipanaskan hinggan mendidih,
5. Amati / lihat hasilnya
Penilaian hasil berdasarkan :
1. (–) negatif warnanya tetap biru atau kehijauan
2. (+) positif warna hijau kekuningan
3. (++) positif warna kuning kehijauan
4. (+++) positif warna jingga
5. (++++) positif warna merah bata
Pembahasan :
Kadar gula yang tinggi dibuang melalui air seni , dengan demikian air seni penderita kencing manis yang mengandung glukosa sehingga sering dilebung atau dikerebuti semut , selanjutnya orang tersebut akan kekurangan energi / tenaga, muda lelah, emas, mudah haus , dan lapar sering kesemutan, sering buang air kecil, gatal-gatal dan sebagainya
Kurang dari 0,1% dari glukosa normal disaring oleh glomerulus muncul dalam urin (kurang dari 130 mg/24 jam). Glukosuria (kelebihan gula dalam urin) terjadi karena nilai ambang ginjal terlampaui atau daya reabsorbsi tubulus yang menurun. Glukosuria umumnya berarti diabetes mellitus. Namun, glukosuria dapat terjadi tidak sejalan dengan peningkatan kadar glukosa dalam darah, oleh karena itu glukosuria tidak selalu dapat dipakai untuk menunjang diagnosis diabetes mellitus.
Untuk pengukuran glukosa urine, reagen strip diberi enzim glukosa oksidase (GOD), peroksidase (POD) dan zat warna.
Posting Komentar